Stonehenge merupakan suatu bangunan yang dibangun pada zaman Perunggu, dan
Neolitikum. Ia terletak berdekatan dengan
Amesbury di
Wiltshire,
Inggris, sekitar 13 kilometer (8 batu) barat laut
Salisbury. Stonehenge mencakup bangunan tambak tanah yang mengelilingi batu besar berdiri tegak dalam bulatan, yang dikenal sebagai
megalitikum. Terdapat pertikaian mengenai usia sebenarnya
lingkaran batu itu, tetapi kebanyakan
arkeolog memperkirakan bahwa sebagian besar bangunan Stonehenge dibuat antara
2500 SM sampai
2000 SM. Bundaran tambak tanah dan parit membentuk fase pembanguan monumen Stonehenge yang lebih awal yang berasal dari waktu sekitar
3100 SM.
Pada awal abad ke-20, kebanyakan dari batu-batu itu tidak lagi tegak berdiri. Hal ini kemungkinan disebabkan karena banyaknya wisatawan yang menaiki Stonehenge pada sekitar abad ke-19 karena keingin tahuan mereka yang besar. Semenjak itu, telah dilakukan tiga tahap renovasi untuk menegakkan kembali batu yang miring atau terbalik, dan untuk mengembalikan batu-batu tersebut ke tempat semula dengan teliti. Secara tidak langsung, ini berarti bentuk Stonehenge tidak lagi asli seperti asalnya seperti yang disebutkan dalam promosi pariwisata. Sebaliknya, sebagaimana peninggalan sejarah yang lain, tahap-tahap renovasi telah dilakukan.
Stonehenge merupakan nama yang diberikan kepada tugu peringatan yang dikenal sebagai
henge yang terdiri dari kurungan atau lingkaran tambak dengan parit di dalam. Sebagaimana yang sering terjadi dalam istilah arkeologi ini merupakan istilah warisan dari penguasa
zaman kuno dan sepatutnya Stonehenge tidak boleh dikelompokkan sebagai
henge sebenarnya, disebabkan tambaknya berada di bagian sebelah dalam parit. Walaupun seusia dengan
henges zaman Neolithikum yang menyerupai Stonehenge, Stonehenge mungkin memiliki keterkaitan dengan bulatan batu lain yang terdapat di
British Isle seperti
Cincin Brodgar namun ukuran
trilitonnya sebagai contoh menjadikannya unik.
Prasejarah
Kompleks Stonehenge dibangun dalam beberapa fase pembangunan selama 2.000 tahun dan sepanjang kurun waktu itu aktivitas terus berjalan. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya sesosok mayat seorang Saxon yang dipancung dan dikebumikan di tugu peringatan tersebut, dan kemungkinan mayat tersebut berasal dari abad ke-7 M.
Stonehenge I
Monumen pertama terdiri dari kurungan tebing bulat dan parit berukuran 115
meter (320 kaki) diameter dan dengan satu pintu masuk di bagian timur laut. Fase ini adalah sekitar 3100 SM. Di bagian luar kawasan kurungan terdapat 59 lubang, dikenal sebagai
lubang Aubrey untuk memperingati
John Aubrey, arkeolog abad ketujuh belas yang merupakan orang pertama yang mengenal lubang-lubang tersebut. Dua puluh lima dari lubang Aubrey diketahui mempunyai pemakaman abu bertanggal dua abad sesudah pembangunan Stonehenge. Tiga puluh abu mayat diletakkan di dalam parit kawasan kurungan dan bagian lain dalam kawasan Stonehenge. Tembikar
Neolitikum Akhir telah ditemukan bersama-sama ini memberikan bukti tanggal. Sebuah batu tunggal
monolit besar yang tidak dilicinkan dikenal sebagai 'Batu Tumit' (
Heel Stone) terletak di luar pintu masuk.
Stonehenge II
Bukti fase kedua tidak lagi kelihatan. Bagaimanapun bukti dari beberapa lubang tiang dari waktu masa ini membuktikan terdapatnya beberapa bangunan kayu yang dibangun dalam kawasan lingkaran sekitar awal millennium ketiga SM. Beberapa kesan papan yang didapati diletakkan pada pintu masuk. Fase ini sama dengan tempat
Woodhenge yang terletak berdekatan.
Stonehenge IIIa
Ekskavasi arkeologi menunjukkan bahwa sekitar 2600 SM, dua lengkungan bulan sabit dibuat dari lubang (dikenal sebagai lubang Q dan R) yang digali di tengah-tengan lokasi. Lubang tersebut mengandung 80
batu biru tegak yang dibawa dari
bukit Preseli, 250 batu di
Wales. Batu-batu tersebut dibentuk menjadi tiang dengan teliti, kebanyakan terdiri dari batu jenis
dolerite bertanda tetapi turut termasuk contoh batu
rhyolite,
tufa gunung berapi, dan
myolite dan seberat 4 ton.
Pintu masuk dilebarkan pada masa ini menjadikannya selaras dengan arah matahari naik pertengahan musim panas dan
matahari terbenam pertengahan musim sejuk masa tersebut. Monumen tersebut ditinggalkan tanpa disiapkan, sementara batu biru kelihatannya dipindah dan lubang Q dan R ditutup. Ini kemungkinan dilakukan pada masa fase Stonehenge IIIb. Monumen ini kelihatannya melebihi tempat di
Avebury dari segi kepentingannya pada akhir masa ini dan
Amesbury Archer, dijumpai pada tahun 2002 tiga batu ke selatan, membayangkan bagaimana Stonehenge kelihatan pada masa ini. Stonehenge IIIa dikatakan dibangun oleh
orang Beaker.
Stonehenge IIIb
Pada aktivitas fase berikutnya pada akhir millennium ketiga 74 SM mendapati batu
Sarsen yang besar dibawa dari kueri 20 batu di utara di lokasi
Marlborough Downs. Batu-batu tersebut dikemaskan dan dibentuk dengan sambungan
pasak dan ruas sebelum 30 didirikan membentuk bulatan tiang batu berukuran 30
meter diameter dengan 29 atap batu (
lintel) di atas. Setiap bongkah batu seberat 25 ton dan jelas dibentuk dengan tujuan mengagumkan jika siap.
Batu
orthostat lebar sedikit di bagian atas agar memberikan gambaran ia kelihatan lurus dari bawah ke atas sementara batu alang melengkung sedikit untuk menyambung gambaran bundar monumen lebih awal.
Di dalam bulatan ini terletak lima
trilithon batu
sarsen diproses dan disusun dalam bentuk ladam. Batu besar ini, sepuluh menegak dan lima batu alang, dengan berat sehingga 50 tan setiap satu yang disambungkan dengan sambungan rumit. Ukiran pisau belati dan kepala kapak terdapat di sarsen. Dalam masa ini, jalan sepanjang 500
meter dibangun, menuju ke arah timur laut dari pintu masuk dan mengandung dua pasang tambak selaras yang berparit di tengahnya. Akhir sekali dua batu portal besar dipasangkan di pintu masuk yang kini hanya tinggal satu, Batu Penyembelihan (
Slaughter Stone) 4,9 meter (16 kaki) panjang. Fase yang bercita-cita tinggi ini dipercayai hasil kerja
kebudayaan Wessex Zaman Perunggu awal, sekitar 2000 SM.
Stonehenge IIIc
Selepasnya pada Zaman Perunggu, batu biru kelihatannya telah ditegakkan semula, dalam bulatan antara dua tiang sarsen dan juga dalam bentuk ladam ditengah, mengikuti tata rajah layout sarsen. Walaupun ia kelihatannya satu fasa kerja yang menakjubkan, pembinaan Stonehenge IIIc dibina kurang teliti berbanding Stonehenge IIIb, batu biru yang ditegakkan kelihatannya mempunyai pondasi yang tidak kokoh dan mulai tumbang. Salah satu dari batu yang tumbang telah diberi nama yang kurang tepat sebagai Batu Penyembahan (Altar Stone). Dua bulatan lubang juga digali di luar bulatan batu yang dikenal sebagai lubang Y dan Z. Lubang-lubang ini tidak pernah diisi dengan batu dan pembangunan lokasi peringatan ini kelihatannya terbiarkan sekitar 1500 SM.
Stonehenge IV
Sekitar 1100 SM, jalan raya (
Avenue) disambung sejauh lebih dari dua batu sampai ke
Sungai Avon walaupun tidak jelas siapakah yang terlibat dalam kerja pembangunan tambahan ini.
Teori mengenai Stonehenge
Stonehenge dari jarak dekat.
Usaha serius pertama untuk memahami monumen ini dilakukan sekitar
1740 oleh
William Stukeley. Sebagaimana kecenderungannya, Stukeley siap menyatakan bahwa lokasi ini dibangun oleh
Druid, tetapi sumbangannya yang paling penting adalah mengambil gambaran yang diukur mengenai lokasi Stonehenge yang membenarkan analisis yang lebih tepat tentang bentuk dan kepentingannya. Dari hasil kerja ini dia dapat menunjukkan bahwa
henge dan batunya disusun dalam bentuk tertentu yang mempunyai kepentingan
astronomi.
Aturan bagaimana batu biru diangkut dari
Wales telah banyak didiskusikan dan berdasarkan pemikiran, batu itu mungkin merupakan sebagian dari batu awal di
Pembrokeshire dan dibawa ke Dataran
Salisbury (
Salisbury Plain). Banyak arkeolog percaya bahwa Stonehenge merupakan percobaan mengekalkan dalam bentuk batu, bangunan papan yang bertaburan di Dataran Salisbury seperti
Tembok Durrington.
Monumen ini diselaraskan timur laut - barat daya dan sering dicadangkan bahwa keutamaan diletakkan oleh pembangunnya pada titik
balik matahari dan
equinox agar sebagai contohnya, pada pertengahan pagi musim panas, matahari muncul tepat di puncak batu tumit (
heel stone), dan cahaya pertama matahari pergi terus ke tengah Stonehenge antara dua susunan batu berbentuk ladam. Tidak mungkin aturan itu terjadi secara kebetulan. Matahari timbul pada arah berlainan pada permukaan geografi tempat berlainan. Untuk penyelarasan itu tepat, ia mesti diperkirakan tepat untuk garis lintang Stonehenge pada 51° 11'. Penyelarasan ini, tentunya dasar bagi reka dan bentuk dan tempat bagi Stonehenge.
Alexander Thom berpendapat bahawa lokasi tersebut diatur menurut ukuran yar megalitikum.
Disebabkan ini, sebagian pendapat mendakwa bahwa Stonehenge melambangkan tempat observatorium kuno, walaupun berapa jauh penggunaan Stonehenge untuk tujuan tersebut dipertentangkan. Sebagian pendapat pula mengemukakan teori bahwa ia melambangkan palus besar
[1], komputer atau juga lokasi pendaratan makhluk asing.
Banyak perkiraan mengenai pencapaian mesin diperlukan untuk membangun Stonehenge. Mengandaikan bahwa batu biru ini dibawa dari Wales dengan tenaga manusia dan bukannya oleh gletser sebagaimana didakwa oleh
Aubrey Burl, pelbagai aturan untuk memindahkan mereka dengan menggunakan tali dan kayu telah dicadangkan. Dalam satu latihan arkeologi percobaan pada 2001, suatu percobaan untuk mengalihkan satu batu besar sepanjang jalan darat dan laut yang mungkin dari Wales ke Stonehenge. Sukarelawan menariknya di atas luncur (
sledge ) kayu di daratan tetapi jika dipindahkan ke replika bot prasejarah, batu tersebut tenggelam di laut bergelora di
Selat Bristol.
Ia telah dijangkakan bahwa kayu balak frame A ditegakkan untuk menegakkan batu dan dan satu pasukan kemudian menegakkannya dengan menggunakan tali. Batu alang mungkin diangkat secara berangsur-angsur dengan menggunakan bangku panjang kayu dan diluncurkan ke tempat sekarang. Sambungan menyerupai hasil kerja kayu membayangkan mereka mahir dengan kerja kayu dan mereka mudah mendapatkan pengetahuan untuk mendirikan monumen dengan menggunakan aturan seumpamanya.
Ukiran senjata pada
sarsen adalah unik pada seni megalitikum di Kepulauan Britania (
British Isles) di mana desain lebih abstrak lebih digemari, begitu juga dengan aturan batu berbentuk ladam kuda adalah luar biasa bagi kebudayaan yang selalunya mengatur batu dalam bentuk bundar. Motif sebegitu bagaimanapun biasa bagi penduduk
Britania pada masa itu dan telah dicadangkan bahwa dua fase Stonehenge telah dibangun di bawah pengaruh tanah besar
continental influence. Ini dapat menjelaskan pada satu tahap, tentang reka dan bentuk monumen, tetapi pada keseluruhannya, Stonehenge masih tidak dapat dijelaskan luar biasa dari sembarang konteks kebudayaan Eropa prasejarah.
Perkiraan mengenai tenaga manusia yang diperlukan untuk membangun pelbagai fase Stonehenge meletakkan jumlah keseluruhan yang terlibat atas berjuta jam manusia bekerja. Stonehenge I kemungkinan memerlukan sekitar 11.000 jam manusia, Stonehenge II sekitar 360.000 dan pelbagai bagian bagi Stonehenge III mungkin melibatkan sehingga 1.75 juta jam manusia. Membentuk batu-batu ini diperkirakan memerlukan 20 juta jam manusia menggunakan perkakas primitif yang terdapat pada masa itu. Pastinya ketetapan hati untuk menghasilkan monumen sedemikian amat kuat dan bolehlah dianggap organisasi kemasyarakatan yang maju diperlukan untuk membangun dan melestarikannya.
Sejarah baru
Stonehenge tetap menjadi tempat mengunjung bagi
Neo-druid dan kepercayaan
pagan baru atau
neo-pagan, dan merupakan lokasi festival musik gratis yang diadakan di antara tahun
1972 sampai
1984. Bagaimanapun, pada tahun
1985 festival tersebut dilarang oleh pemerintah Inggris. Disebabkan ini, terjadi persengketaan ganas antara polisi dengan pelancong abad baru yang dikenal sebagai
Pertempuran Beanfield.
Pada tahun-tahun terkini, kedudukan
henge di
Dataran Salisbury telah terpengaruh oleh jalan
A303 berdekatan antara Amesbury dan Winterbourne Stoke, dan
A344. Pada masa lalu beberapa proyek, termasuk terowongan gali-dan-tutup telah dicadangkan untuk tapak tersebut, dan
English Heritage dan
National Trust telah lama berjuang untuk memindahkan jalan dari lokasi tersebut. Pada awal
2003 Departemen Perhubungan mengumumkan beberapa perluasan jalan utama, termasuk A303. Pada
5 Juni Highway Agency menerbitkan draft singkat pelan untuk
lencungan jalan 13 kilometer (8 batu) di Stonehenge, termasuk terowongan sepanjang 2 kilometer meletakkan A303 di bawah jalan sekarang. Pada
4 September 2003 Highway Agency mengumumkan
diskusi terbuka, dibuka pada
17 September yang akan menimbangkan
samaada pelan ini mencukupi untuk tempat itu. Banyak organisasi mencadangkan terowongan yang lebih panjang, yang akan melindungi kawasan arkeologi dan desa sekeliling yang lebih luas.
Pelan untuk tempat tersebut termasuk pusat warisan baru, yang akan dibuka pada
2006. Pada
2008, skema jalan baru akan siap dan jalan lama akan ditutup.
Mitos dan legenda
Batu Tumit atau
Heelstone.
Batu Tumit (The Heel Stone) pada suatu masa dikenal sebagai Friar's Heel. Cerita rakyat, yang tidak dapat dipastikan asalnya lebih awal dari abad ke tujuh belas, menceritakan asal nama batu ini.
- Seekor jembalang telah membawa batu ini dari wanita di Irlandia, membalutnya, dan membawanya ke dataran Salisbury. Salah satu dari batu tersebut jatuh ke dalam Sungai Avon, bakinya dibawa ke dataran. Jembalang tersebut kemudian menjerit, "Tak seorang pun akan tahu bagaimana batu ini di bawa ke sini." Seorang pendeta menjawab, "Itu yang kaupikirkan!" Dengan itu jembalang tersebut melontarkan batu kepadanya dan mengenai tumitnya. Batu tersebut tersebut melekat di tanah dan tetap di situ.
Sebagian pendapat mengklaim
Tumit Friar ( "Friar's Heel" ) adalah perubahan nama "Freya's He-ol" atau "Freya Sul", dari nama Dewa Jerman
Freya dan (didakwa) perkataan Welsh bagi "laluan" dan "hari matahari" menurut turutan.
Stonehenge dikaitkan dengan
legenda Raja Arthur.
Geoffrey dari Monmouth berkata bahwa
tukang sihir Merlin telah
mengurus pemindahan Stonehenge dari
Irlandia, di mana ia telah dibangun di
Gunung Killaraus oleh
raksasa yang membawa batu-batu tersebut dari Afrika. Selepas ia didirikan kembali berdekatan Amesbury, Geoffrey menceritakan dengan lebih lanjut bagaimana
Uther Pendragon, kemudian
Konstantinus III, dikebumikan di dalam bulatan batu tersebut. Dalam karangannya
Historia Regum Britanniae, Geoffrey mencampurkan legenda Inggris dan khayalannya pada banyak tempat; menarik bahwa dia mengaitkan
Ambrosius Aurelianus dengan monumen prasejarah ini, melihatkan bagaimana terdapat bukti nama yang sama antara Ambrosius dengan Amesbury yang berdekatan.
Replika
Terdapat replika Stonehenge ukuran penuh sebelum runtuh di Maryhill di
Washington, dibangun oleh
Sam Hill sebagai peringatan perang. Malah ia selari dengan
matahari terbit pada pertengahan musim panas, tetapi tepat kepada kedudukan matahari sebenarnya di kaki langit maya, dan bukannya kepada kedudukan matahari di kaki langit sebenarnya.
Lingkaran mobil (
car-henge ) telah dibangun sepenuhnya menggunakan mobil di
Alliance,
Nebraska oleh artis Jim Reynolds pada 2000.
Lihat juga
Rujukan
- Chr. Chippindale et al., Who owns Stonehenge? (London, Batsford 1990).
- Aubrey Burl, Prehistoric Stone Circles (Shire 2001)